Terkadang, disadari atau tidak, kita terlalu menuntut seseorang agar sesuai dengan keinginan kita.
Beginilah, begitulah...
Jangan seperti ini, jangan seperti itu..
Tapi sering kita melupakan sesuatu..
Kita lupa untuk melakukan sesuatu yang lebih penting...
Mencoba mengerti kondisi seseorang yang kita tuntut itu...
Coba lihat, apakah ini pengalaman pertamanya melakukan sesuatu tersebut, ataukah fase baru dalam hidupnya yang harus ia hadapi...
Tentu saja bukan berarti pembenaran atas semua khilaf atau sesuatu yang tak sesuai dengan kita, namun yang lebih penting, kita mengedepankan pengertian...
Tak bijak rasanya selalu menuntut kesempurnaan atas orang lain, dengan parameter diri kita...
Allah saja, memberikan rukhsah... PengertianNya...
Apalagi nilai yang kita tuntut adalah nilai dari segi keterbatasan manusia...
Pernahkah berpikir, saat kau menuntut seseorang melakukan ini itu di tengah suasana baru, peran baru...
Apakah kau bisa melakukan yang demikian juga saat kau berada di kondisi demikian?
Saat kau menuntut seseorang untuk ini, itu, dan cenderung menyalahkannya....
Pernahkah kau berpikir, haruskah seseorang yang kau tuntut itu memang kau bebani sedemikian?
Atau seharusnya, dirimu juga punya andil untuk memenuhi tuntutan itu?
Adilkah, kita hanya menuntut orang lain untuk sesuai dengan keinginan kita, aturan kita...
Sementara, untuk mengerti saja kita tidak mau...
Menuntut diri sendiri saja kita enggan...
Rabbi... Aku tahu, bersikap adil itu sulit.... Maka benarlah jika Kau hadiahi pahala berlimpah untuk seseorang yang adil...
Di tengah keterbatasanku ya Allah... Kumohon untuk memberiku kekuatan, agar aku bisa adil... Terhadap hak-hak orang lain di sekitarku..
Agar aku, tak hanya menuntut seseorang untuk melakukan apa yang kuinginkan, namun mau mengerti kondisinya... Sebelum menyalahkannya...
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar