Dari semua artikel yang kubaca, entah itu dari buku atau internet, semua bilang kalau ibu hamil itu harus bahagia, jangan stres. Karena akan berpengaruh pada kondisi janinya. Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon yang kurang baik bagi janin. Lagipula, janin punya hak untuk bahagia,kan?
Untuk tidak stres itu susah susah gampang. Masalahnya, aku dari dulu punya kebiasaan. Kalau aku stres, aku akan sariawan. Kadang aku ga tahu kalau aku stres, tiba-tiba udah sariawan penuh di bibir dan lidah. Ckckck...
Mungkin aku memang gampang stres kali ya... Meskipun terlihat ceria-ceria aja di luar, tapi sebenarnya aku sering memendam perasaan sendiri. Apalagi kalau lingkungan sedang tidak berkompromi.. Hehe...
Semenjak hamil, aku sadar betul, bahwa emosiku tak hanya berefek pada diri sendiri. Semakin ingin membuat diri sendiri bahagia, karena ada hak yang harus ditunaikan. Jika bukan aku, maka siapa lagi yang memikirkan hak kebahagiaan janin ini? Hhe..ada sih... Bapaknya... Wkwkwk... Tapi kan yang berinteraksi langsung adalah ibunya... Kalau dikatakan jangan stres, ntar malah stres karena berusaha untuk tidak stres. Jadi lebih baik diganti dengan kalimat membuat diri lebih bahagia. :)
Terkadang lingkungan sangat mempengaruhi bahagia atau tidaknya seseorang. Namun, kita tidak bisa bergantung pada orang lain. Kitalah yang bertanggungjawab atas kebahagiaan diri kita. Tak semua sesuai dengan keinginan kita. Santai aja... Face it with smile.. You have your own happiness.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar