Lagi dan lagi...
Saat husnuzhan tak lagi bermakna
Saat su'uzhan menjadi yang terdepan
Saat hati tak mampu jernih dalam memandang
Hm, mungkin ini waktunya untuk kembali terdiam...
Terasing dalam diam..
Entah mengapa, pilihan ini selalu menjadi yang terbaik...
Mengapa aku diam?
Karena itu yang terbaik
Mengapa memilih diam?
Aku hanya menghindar dari konflik
Haruskah dengan diam?
Lukaku belum cukup kering untuk menerima luka yang baru
Aku berjanji.
Meski sulit, namun husnuzhan harus menjadi akhlak diri. Pada siapapun.
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar