Saat Umar senang bermain spidol, aku selalu menyediakan kertas besar untuk Umar corat coret. Kertas dari kalender tahun lalu. Setelah selesai dipakai, dipajang lagi di dinding. Hehe...
Akhirnya sampai sekarang, kalau Umar sudah pegang spidol atau pensil warna, otomatis ia akan meminta kalender tempat corat coretnya diturunkan dari dinding. Dan dimulailah aksi corat coretnya...
Apa Umar ga pernah corat coret di dinding? Pernah kok, tapi memang hanya awal saja. Di buku yang sedang kami baca pun pernah. No problem. Kalau nanti Umar memenuhi dinding dengan coretan pun, kata abang ga masalah... Emang rumahnya harus dicat lagi... wkwkwk...
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar