- Sudah lama ingin menulis tentang ini. Tapi selalu tertunda. Karena ada sms yang memintaku untuk bercerita tentang ujian apotekerku dulu, jadilah kutulis saat ini.
Special untuk adikku, Cindra, yang akan mengikuti ujian apt tanpa "partner", Trust me, Allah is the best partner. :)-
Pertengahan 2010.
Disibukkan dengan persiapan ujian apoteker.
Ujian Apoteker ITB.
Katanya sih ujian yang paling gak banget. Hehe. Ujian hidup dan mati. Lebay. Kalo yang ini emang bener2 lebay.. Tapi bagiku, ujian apoteker lalu itu adalah ujian keimananku. Semua teman-temanku, hampir jauh2 hari, bahkan setahun sebelumnya sudah mencari partner ujian apoteker nanti. Sedangkan aku, tidak mencari partner sama sekali. Hehe. Hanya merasa ada yang mengganjal saja dengan sistem partner tersebut. Toh, berpartner dengan orang terpintar pun tetap saja bisa tidak lulus. Yah, bagiku itu seperti menggantungkan nasib kita pada makhluk yang sama terbatasnya juga seperti kita. Akhirnya, kuputuskan untuk tak memakai partner pada ujian penelusuran pustaka yang hebohnya bukan main itu. Yang aura magisnya pun terasa sekali. Hehe... Bagiku,cukuplah Allah sebagai partner terbaik. Dialah sebaik-baik partner dan penolong.
Selain partner, ada juga nih yang namanya markas. Kalo markas ini, sebenernya bermanfaat. Tempat kita latihan soal bareng, terus tempat buku2 yang seabrek-abrek itu. Pas ujian penelusuran pustaka, markas ini yang dipakai buat temapt diskusi bareng partner2 sampai malem, bahkan kadang sampai pagi menjelang.. Nah buat markas, aku juga ga pake markas. Bukan apa2, mahalnya ituuuuu...hehe. Lagian kan ga pake partner juga, jadi agak2 gimana kalau harus ke markas. Alhasil persiapanku untuk ujian apoteker ini banyak dilakukan di rumah. Walaupun tidak seintensif teman-temanku di markas. Mencoba membuat soal sendiri, mengerjakan sendiri, pusing-pusing sendiri, buat jurnal dari setiap soal sendiri (yah, banyak ga selesainya sih sebenernya.. :)), buka-buka buku sendiri.. Eh, gak sendiri sih. Sama Allah, kan partnerku Allah, insya Allah. Belum ketika persiapan ujian, aku juga harus mempersiapkan M-Camp 2010. Jadilah berkompetisi fokusku. Lalu, beberapa hari menjelang ujian penelusuran pustaka, teman-temanku sudah mengisolir diri dengan berbagai buku dan latihan soal di markas, aku malah jadi panitia walimahan sahabatku.. Rini..Rini.. Niat ikut ujian gak sih? Nantangin banget. Hm, mungkin begitu kali ya pikir orang-orang yang melihatku.
Ujian Apoteker dibagi menjadi 3 tahap yang akan berlangsung selama kurang lebih 1 bulan. Ada ujian penelusuran pustaka (ini ujian yang horor-horor gimanaa gitu,, hehe), ujian praktek, dan sidang. Kata kakak-kakak kelasku, kalau sudah lulus ujian penelusuran pustaka, biasanya lebih mudah kedepannya. Jadi memang ujian penelusuran pustaka ini sangat penting. Tidak lulus di tahap pertama, tidak bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Dan harus menunggu kurang lebih 6 bulan lagi untuk ikut ujian berikutnya.
Sebelum ujian penelusuran pustaka, kami dibagi undian tempat ujian. Tempatku ujian di lab farmakologi. Selain itu kami juga diberi nametag yang berbeda warna di setiap tahap ujian.
H-1 ujian penelusuran pustaka.
Sore hari, kami sudah boleh menempatkan buku-buku pribadi kami di tempat kami ujian. Agar besok, buku-buku tersebut sudah siap digunakan untuk ujian. Aku diantar ayahku untuk membawa buku-bukuku. Hm, sebenernya buku yang kubawa juga tidak sebanyak teman-temanku sih, karena aku lebih memilih meninggalkan buku yang penting di rumah.. Kan buat cari bahan di rumah malamnya. Tenang Rini, kelulusan tidak ditentukan dari buku yang kamu punya kok. Gapapa buku kamu sedikit, yang penting keyakinanmu terhadap Allah tidak boleh berkurang, oke? -menenangkan diri maksudnyaa.. :)-
Ujian penelusuran pustaka akan berlangsung selama 2 hari. Dari jam 8-17. Full pressure. Hehe.
Hari pertama ujian. Aku ingat bagaimana kerasnya diri ini berusaha menenangkan diri dengan banyak berdo'a memohon kelapangan hati dan pikiran. Minta do'a ke ibu ayah. Dianterin juga ke kampus sama ayah. Masuk ruang ujian. Siap menanti, apa "teman" yang akan menemaniku selama hampir satu bulan ini. Soal ujian pun diundi. Bismillaah.. Apapun takdirMu ya Rabb, aku pasrah.. Hehe. And finally... Aku mendapatkan jodohku selama 1 bulan ke depan adalah Tablet Isosorbid Dinitrat 1000 tablet. Yap. Hanya itu soal yang tertera dalam gulungan kertas yang kuambil. Insya Allah, ini jodoh terbaik yang Allah berikan Rin.. :).
Mulai membuat jurnal tentang ISDN atau Isosorbid Dinitrat. Sibuk mencari data-data yang dibutuhkan agar aku berhasil membuat ISDN sebanyak 1000 tablet. Mulai dari sifat dan karakteristiknya, cara analisis kimia, uji-uji yang diperlukan, formulasi tabletnya, sifat farmakologinya, dosis yang lazim digunakan, dll. Hari pertama, aku menulis jurnal pada bagian-bagian yang aku sudah yakin saja. Bagian farmakologi terutama masalah dosis, kuakhirkan saja besok. Pokoknya, targetku hari ini adalah selesai sampai tahap analisis dan sebagian formulasi atau sisi farmaseutikanya. Dan mengumpulkan data yang kubutuhkan sebanyak-banyaknya. Saat istirahat.. Ketika semua temanku pada bergegas menuju partnernya masing-masing, aku menuju mushala. Mengadukan semuanya pada partnerku. Hehe. Tadinya mau ke Salman, tapii kejauhan, ntar malah telat masuk ruang ujian lagi.. Sesi dua kujalani kembali, setelah merecharge diri. Pukul 17.00, ujian hari pertama selesai. Semua temanku segera menuju markas. Aku menuju gerbang depan, karena ayah sudah menanti. Tujuanku ya ke rumah. Mengerjakan ISDN itu di rumah.Malamnya, aku sempat search di internet mengenai ISDN. Dan tak lupa mengupdate status.. Haha.. Masih sempet aja. Di rumah, aku mulai menulis apa saja yang belum kukerjakan di kampus tadi. Menulis sisa jurnal pada kertas A4 agar keesokan harinya aku tinggal menulis ulang di jurnal ujianku. Karena kalau besok masih harus mencari data-data lagi, bisa-bisa jurnalku tidak beres. Sampai pukul 01.30 aku mengerjakannya. Ditutup dengan bermesra bersama partnerku dalam qiyamul lail. Tenang Rini, temen2 kamu bisa punya 4, bahkan lebih partner. Tapi, Allahlah sebaik-baik partner. Ketika semua partner teman-temanmu bisa melakukan kesalahan, Allah tidak pernah salah. Karena Ia Maha Sempurna. Ketika teman-temanmu bisa ragu terhadap partnernya, tapi kamu selalu bisa yakin terhadap Allah. Biidznillaah..
Hari kedua...
Teman-temanku banyak yang bahkan tidak tidur. aku sih, alhamdulillah bisa tidur walau sedikit. Hari kedua, aku tinggal menulis ulang ke dalam jurnal ujianku. Alhamdulillaah, jurnal sebanyak 53 halaman tulis tangan itu rampung juga kuselesaikan. Selesai ikhtiarku di ujian tahap 1 ini. Tinggal perbanyak do'a sambil menanti pengumuman.
Aku lupa, berapa hari pengumumannya. Kalau tidak salah, kami harus menanti selama 1 pekan. Di hari H pengumuman yang katanya akan diumumkan jam 2 siang itu, aku sudah di kampus jam 1. Begitu pula teman-temanku. Namun, jam 2, ternyata pengumuman belum ada. Aku dan beberapa temanku pergi ke Salman dan menanti disana. Resahku saat itu hanya satu. Kalaupun aku harus tidak lulus di ujian tahap satu ini, sebenarnya aku sudah benar-benar mengikhlashkannya, meskipun aku tahu, kalau aku tidak lulus, pasti orangtuaku sedih. Aku sudah rela kalau tidak lulus. Ada yang kukatakan dalam lirihku pada Allah saat itu. "Ya Rabb, aku sudah benar-benar ridha, jika aku tidak lulus. Mungkin karena ikhtiarku yang tidak maksimal,, aku ridha ya Rabb. Namun, yang kutakutkan hanya satu. Aku takut, jika teman-temanku akan berkata bahwa ketidaklulusanku adalah karena aku yang tidak memakai partner. Aku tidak mau, jika mereka mengecilkan kekuasaanMu ya Allah. Engkaulah sebaik-baik pembuat skenario, dan kini kupasrahkan semua padaMu.. ". Waktu berlalu, dan ternyata, pengumuman sudah ada setelah kami shalat Ashar. Sambil menuju kampus dengan perasaan yang campur aduk, aku dapat telepon dari temanku bahwa aku lulus. Alhamdulillaah.. Ya.. Meskipun dengan peringatan di farmakologi, hehe. Tapi gapapa deh, yang penting lulus. Saat ujian tersebut, ada 4 orang yang tidak memakai partner, aku, dan 3 orang teman ikhwan. Tapi cuma aku yang ga pake markas.. Hihi... Dari 4 orang itu, 2 orang lulus dan 2 lagi belum lulus.
Ujian Praktek.
Aku dapat di lab pengujian mutu atau analisis. Ujian praktek ini berlangsung selama 3 hari. Aku dapat pengujian HPLC dan Spektrofotometri Infra Red, yang lainnya lupa lagi.. Hehe..
Saat ujian praktek hari pertama, aku dapat ujian (kan emang lagi ujian bukan? :D). Zat pembandingku tidak ada!! Wah, kemana coba?? Hadeh.. Kucoba tanya assisten, merekapun bingung mencarinya. Ya Rabb.. aku kan butuh itu untuk HPLC. aku kebagian HPLC hari pertama. Kata kakak assisten, aku disuruh uji yang lain dulu aja, yang ga butuh pembanding. Sudah ingin berteriak saja. "Kakak, pengujian yang lain itu butuh preparasi sampel selama 16 jam baru bisa diuji!!". Hiks.. Gimana ini, mana katanya baru ada jam 13 an pembandingku. Ckckck.. Allah.. Ya udah, mencoba stay cool aja meski hati dagdigdug. Mengerjakan yang bisa kukerjakan. Sudah begitu, aku butuh pemanasan saat pengujian ISDN kan, dan ISDN itu mudah meledak dengan pemanasan. Haha. Berasa eksperimen uji nyali gini. Temen-temenku bilang, "Rin, kalau lab ini meledak gara-gara ISDN kamu, ntar kita masuk koran lho!". Mereka itu yaa.. Masih aja ngaco. Hm, tapi gara-gara ISDN yang mudah meledak itu, aku bilang ke kakak assistennya, dan jadilah ia mengikutiku terus, karena khawatir aku melakukan sesuatu yang aneh. padahal kan seiseng-isengnya aku juga, kalo lagi ujian ya ga bakal iseng juga sih.. Ngikut prosedur.. :) Tapi alhamdulillaah, zat pembandingku ketemu jam 9 lebih sedikit. Hadeh,, ISDN ku itu yaa.. ngilang-ngilang aja.. Tapi, alhamdulillaah masih berjodoh untuk bertemu cepat. Wkwkwk.. Segera preparasi sampel lalu HPLC seharian. Ujian praktek ini sampai hari ketiga alhamdulillah begitu merasakan pertolongan Allah. Meski di awal ada insiden dulu. Di hari ketiga pun, alhamdulilllah, aku selesai membuat jurnal praktek pada pukul 14.00, padahal akhir ujian itu pukul 17.00. Subhaanallaah.. Allah memang oke banget. Sebaik-baik penolong.. :)
Pengumuman kelulusan sepekan kemudian. Lalu lanjut ke sidang. Alhamdulillaah.. Berjalan lancar meski harus berhadapan dengan para praktisi yang pertanyaannya unpredictable. Dan lulus kembali di tahap ini yang mengantarkanku pada pelantikan apoteker dan menambahkan Apt pada namaku. Hehe.
Ada hal yang membahagiakanku dibanding dengan bertambahnya gelar Apt di belakang namaku. Aku berhasil membuktikan bahwa Allah memang sebaik-baik partner dan penolong. Hanya Ia tempat kita bergantung. Bukan manusia yang penuh dengan keterbatasan. Ia bisa memudahkan, bahkan disaat sesulit apapun. Yang kita butuhkan hanyalah keyakinan akan kuasaNya. Komitmen untuk menjadikanNya sebagai satu-satunya tempat bersandar seperti ikrar kita dalam setiap shalat kita. Percayalah, Allah takkan menyia-nyiakan hambaNya yang ingin mendekat padaNya. Yap, satu lagi tarbiyah Allah di ujian apotekerku ini. :)
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
assalamu'alaikum. Teteh, ini Uci FA 07. Salam kenal :)
BalasHapussaya insyaallah adalah salahsatu kandidat ujian apt tanpa partner. Mohon doanya :)
wa'alaikumussalaam warahmatullaah.. :)
BalasHapusSubhaanallaah.. Salam kenal juga Uci.. Ini Rini FA 05..hehe..
Semoga Allah memberkahi dan memudahkan langkah Uci ya..
Insya Allah pertolongan Allah itu dekat pada hamba yang juga ingin mendekatiNya.. Allahlah sebaik-baik penolong.. Sudah terbukti kok.. :)Tinggal keyakinan kita pada Allah saja yang harus diperkuat..
Semangat ya Uci.. :)
subhanallah.. sangat luar biassa..
Hapushebat.. salam kenal ka. :)
alhamdulillaah... semua semata-mata karena pertolongan Allah.. Salam kenal juga.. :D
Hapusassalamualaikum wr wb.. teteh, subhanallah Allah Maha Besar, saya aura yang akan UPP ITB akhir maret 2014 nanti.. cerita teteh membuat saya menitikan air mata, memang benar partner yang terbaik dan sempurna hanya Allah SWT ... pasrah dengan skenario dan ketentuannya :)
BalasHapusWa'alaikumussalaam warahmatullaah wabarakatuh Aura... Semoga lancar, sukses dan berkah ya UPPnya nanti... Iya... Allah sebaik-baik partner... Kadang, kita terlalu khawatir dengan omongan orang yang UPP itu susah setengah mati, dst... Insyaallah, kalau ikhtiar sudah optimal mah, tinggal menunggu ketetapan terbaikNya aja... :) Semangat ya Auraa....:D
BalasHapus