Efeknya, resep pagi meningkat drastis, bahkan terkadang hanya berbeda tipis dengan resep malam. Tapi, dinikmati saja... Disyukuri.. Karena resep rutin dua ruangan ini yang scan di pagi hari, ada pelajaran berharga yang kuperoleh. Aku jadi lebih mengenal bagaimana tipe-tipe bekerjanya setiap anak depo. Di shift pagi, aku bisa fokus melihat tipe mereka bekerja, karena mereka bekerja seorang diri (tanpa Beni dan aku maksudnya..:)). Sebelum resep rutin Berlian dipindah ke pagi, tipe mereka bekerja tidak terlalu terlihat olehku. Nah, karena resep yang banyak dan beruntun, maka aku dapat melihat cara mereka menyelesaikannya. Dan... Lagi-lagi, inilah variasi warna itu...
Ada Mega.
Pembawaannya dalam bekerja cukup tenang. Terkadang, masalah yang cukup besar selalu ada ketika shiftnya Mega. Dengan resep rutin pagi, ia bisa menyelesaikanya dengan cukup baik. Ketika membantunya mengerjakan resep rutin, aku segera tahu mana yang belum dan sudah ia kerjakan.
Bertha.
Resep rutin ia kerjakan satu per satu, karena ia takut bingung. Sehingga aku saat aku ingin membantunya, aku tinggal mengambil invoicenya saja satu persatu. Hanya saja, pekerjaannya selalu disertai dengan tertawa, sehingga kadang ia suka lelah tertawa sendiri. Aku juga jadi ikut terbawa heboh. Hehe..
Santi.
Resep rutin ia kerjakan sekaligus, beberapa invoice, ia taruh di trolley, kemudian ia menyusuri lemari untuk mengambil dan mencatat di kartu stock manual. Agak bingung ketika ingin membantunya, karena semua invoice sudah ia bawa. Hehe. Paling aku membantu saat resep cito, atau saat ia yang mengerjakan resep cito, jadi invoicenya kuambil aja sesukaku. haha..
Gumilar.
Hampir sama dengan Santi. Ia lebih suka mengerjakan resep rutin sekaligus. Tapi, Gumi lebih santai. Caraku membantunya pun hampir sama ketika Santi yang dinas pagi.
Ahmad.
Nah, kalau Ahmad, ia hampir sama sepertti Bertha. Satu persatu invoice ia kerjakan hingga tuntas. Biar tidak bingung maksudnya. Soalnya, Ahmad ini panikan. Ya gak Mad? hehe:). Jadi ya aku membantunya dengan mengambil invoicenya saja. bagian MO, kuberikan padanya saja.. Haha.. Bedanya dengan Bertha, Ahmad bukan tertawa, tapi bernyanyi. habislah aku.. :)
Sri.
Ini aku agak bingung. Resep rutin ia kerjakan sekaligus, tapi, invoicenya ia pisahkan juga. Ia stock dulu di kartu stock, lalu ia checklist invoicenya. Tapi ketika membantunya, aku jadi bingung, mana barang yang sudah ia ambil mana yang belum. Karena ada yang sudah ia checklist, barangnya sudah diambil, tapi lain kali, ia sudah checklist, tetapi barangnya belum ada. Ya kubantunya sambil bertanya-tanya. Pusing? gak sih, dibawa santai aja...
Elvina
Vina, si bungsu anggota depo!! Hehe.. Masih menyesuaikan dengan resep rutin di pagi hari dan posisi one man show. :) Mengerjakan resep rutin satu persatu. Jadi aku membantunya langsung ambil invoice yang sudah diinput saja. Semangat Vina!
Begitulah sedikit pelajaran yang bisa kuambil dari keriweuhan resep rutin di pagi hari.. Aku mulai mengenali bagaimana mereka bekerja. Sehingga aku bisa menempatkan diri ketika bekerja bersama mereka di shift pagi. Semoga makin lebih bisa saling memahami.
Oh iya, ada Beni juga. Kalau dihitung-hitung, sebenarnya, sebagian waktuku selama sepekan bekerja, ya dihabiskan bersama Beni. Hehe. bahkan dibandingkan dengan anak depo yang lain. Anak depo kan paginya bergantian, sedang Beni selalu pagi, sama sepertiku. Hanya hari Sabtu yang tidak ada Beni. Jadi, 5 dari 6 hari kerjaku ya bareng Beni. Tapi kalo Beni sih tidak menghadapi resep rutin. Yang ia hadapi ya retur rutin. wkwkwkw...:)
Satu lagi, sedikit demi sedikit, kami mulai mencoba untuk membantu staff yang pagi sebisa mungkin, karena biasanya, di akhir shift pun justru peak itu semakin meningkat. Hanya berharap satu hal. Semoga bisa menjadi team yang baik kedepannya.
Ah, biarkan warna-warna itu tetap ada dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Agar dapat saling menyempurnakan dan melengkapi. Biarkan Allah saja yang menguatkan ikatan ini. Untuk menuju titik yang lebih baik lagi. Langkah-langkah itu dimulai dari sini, insya Allah. :)
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar