Kemarin akhirnya kami pergi ke tukang cukur untuk memotong rambut Umar yang sudah cukup panjang. Dan karena "desakan" ontinya yang bilang untuk mencukur Umar.. hehe... Awalnya mau dicukur sama ayah kopo, tapi ga jadi-jadi. Yasudah, ke tukang cukur saja.
Saat itu Umar sedang tidak tidur, jadi ia tahu apa yang dilakukan pada kepalanya. Ia menangis sejadi-jadinya dan sekencang-kencangnya. Kejer banget nangisnya.. Ibu menggendong Umar, aku memegangi tangannya, sementara sang tukang cukur melakukan pekerjaannya.
Selama dicukur, Umar terus saja menangis keras. Lalu aku dan ibu gantian menggendong Umar. Saat bagian depan rambut akan dicukur, Umar berontak, sambil terus menangis. Karena sulit dan Umar sudah menangis cukup lama, akhirnya bagian depan belum dicukur tuntas. Tapi kami sudahi saja saat itu. :))))
Alhamdulillah, meskipun bagian depan masih agak panjang, tapi, overall semua oke. Kata ontinya aja Umar jadi lebih ganteng. Hehe... :)
-Bersegeralah, karena waktu takkan menantimu-
-Bergeraklah, karena diam berarti kematian-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar